Jumat, 09 Januari 2015

Day Diary (9 Januari 2015)


Demoday Buku Capung Java Jive, Gramedia Paris Van Java, Bandung.


Kau yang di sana, terpisah jarak waktuAku di sini merindukan bayangmuMungkin kita harus bisa menahan gejolakTapi kita manusia yang punya hasrat jiwa

Setiap saat, setiap waktuKuingat dirimuSetiap saat, setiap waktuKuingin berjumpa
Kau Yang Terindah - Java Jive.

Tadi sore lagu ini mengalun di acara Demoday buku "101 Cara Sukses Rekaman" karya mas Capung Java Jive di Gramedia Paris Van Java, Bandung.
"Ngapain ke sana, bro? Suka sama Java Jive ya?" Engga juga, bro. Kebetulan tadi lewat, cek lokasi buat kerjaan esok hari. Aku sih lebih suka lagu-lagu yang lebih lawas lagi seperti lagu-lagunya D'lloyd. :D (Postingan ini ditulis sambil nyanyi lagu Mengapa Harus Jumpa dari D'lloyd. :D).
"Lah, terus ngapain elo posting lirik lagunya kalau engga suka?" Bukannya engga suka, justru sukanya barusan banget, sebelum elo ngambil nafas. Gue juga baru aja download lagu-lagunya, sebelum elo buang nafas. :v
Sebetulnya aku lebih  tertarik dengan bukunya mas Capung. Malah tadi sempat berpikir untuk membeli bukunya, minta tanda tangannya mas Capung, minta foto bareng, dan ujung-ujungnya menawarkan diri untuk rekaman. :D (Namanya juga usaha. wkwkwk)
"Wah, keren. Jadi kapan rekamannya?" Hah? Rekaman? Coba dibaca lagi deh, aku bilang hanya sempat berpikir, belum sempat untuk bertindak. Hahaha
"Krik...krik...krik..."
Inilah persiapan yang serba mendadakku sebelum berangkat ke PVJ. Aku salah malah memilih dompet, bukannya tirai. Jadi dapet zonk deh. -__-"
Aku lupa kalau uangku sudah ludes, bukan dibelanjakan tetapi ditabungkan. :D
"Nabung itu menyisihkan bukan menyerahkan, Kak." Iya, tapi tergantung arah tujuan kita menabung juga dong, Kek. :)
"Emangnya, elo nabung buat apa?" Buat biaya nikah, someday. :)
"Emangnya somebody nya udah ada, bro?" Belum ada, jodoh kan di tangan Tuhan, santai. :')
"Jodoh itu memang di tangan Tuhan, tapi harus tetap dicari dan diperjuangkan, Kak." Tentu, tetapi jangalah terjebak dengan kata-kata dari filosofis kacangan. Carilah tangan Tuhan, bukan jodohnya. Insya Allah apabila kita sudah menemukan tangan Tuhan, jodoh akan diserahkan oleh-Nya pada kita. ;)
Ingat, carilah tangan Tuhan bukan cari jodoh. :)
"Ahai! Temui saja Maradona, bung. Dia yang menciptakan gol tangan Tuhan, pasti dia tahu di mana tangan Tuhan." Hahaha, kejauhan kalau mesti ke Argentina, Tuhan selalu bersama dan menemani kita sepanjang waktu kok. :) 
Tapi jangan lupa, carilah tangan Tuhan yang bisa memberi bukan yang bisa menampar kita.
"Maksudnya?" Jadilah manusia yang memiliki keimanan dan ketakwaan sejati. Info lebih lengkapnya hubungi ustadz terdekat di kotamu. :D

Sebentar, kok jadi bahas jodoh ya? Padahal tadi aku sudah mempersiapkan klimaks dari postingan ini adalah ingin membeli bukunya mas Capung, menemui dan berkenalan dengan beliau, dan segera merekam beberapa lagu ciptaanku. :D
Eh, ternyata malah...sudahlah. (Dibuang sayang, diposting justru girang. wkwkwk)

Sandra Dewa






Tidak ada komentar: