Minggu, 18 Januari 2015

Day Diary (17 Januari 2015)


Hari ini aku bersepeda menantang maut, dengan berani menantang diriku untuk #BikeToCicalengka, melalui Ciparay dan Majalaya, daerah pabrik-pabrik yang mayoritas menggunakan truk-truk tronton sebagai kendaraan operasional

Bagi yang memiliki rumah di pinggir jalan sudah tentu sering merasakan getaran dari truk-truk seperti ini menerpa ke rumah. Begitu pun tadi di perjalanan yang aku rasakan, getarannya membuatku dan Jangkis tergoyang-goyang, tapi bukan goyang Caesar. :v

"Tetapi, hari ini safety ride kan, Kak?" Iya, aku sudah tahu bahwa jalur ini adalah jalur yang cukup bisa mengundang bahaya. :D

Berbeda dengan kesempatan #BikeToSoreang sebelumnya, agenda #BikeToCicalengka yang aku lakoni hari ini memiliki perbedaan citarasa. Apabila di perjalanan ke Soreang aku lebih menikmati hunting foto dengan Jangkis sebagai modelnya, untuk perjalananku ke Cicalengka tidak terlalu banyak berfoto-foto.

"Kenapa, bro?" Objeknya kurang bagus, terlalu banyak pasar desa. wkwkwk :v

Aku memang sudah akrab dengan suasana Ciparay, berhubung aku sempat menimba ilmu di Ciparay selama 3 tahun, tepatnya saat menjadi siswa SMP di MTsN Ciparay, kabupaten Bandung. MTS yang diplesetkan menjadi "Madrasah Tengah Sawah", karena letak sekolahku ini memang berada di tengah-tengah sawah juga. :D

Tetapi, Ciparay yang dulu bukanlah Ciparay yang sekarang. Ternyata, modernisasi telah berkoloni sampai ke daerah-daerah. :'(

"Walah, elu anak madrasah? Agak kurang percaya gue. Hahaha..." Hahaha, mata manusia memang lebih mudah ditipu oleh kepalsuan berdasarkan tampilan jasmani dan lebih sulit bahkan dibutakan untuk melihat keaslian dari tampilan rohani. :)

Untuk menunjukan bukti otentikku #BikeToCicalengka hari ini, akan aku upload beberapa foto yang sempat aku dapatkan di perjalanan. ;)

Jangkis di Pesantren Budaya Giri Harja, Jelekong, Baleendah, kab. Bandung.
Selamat Datang di Kecamatan Ciparay, Jangkis.
Nun Jauh Di Sana, SMPku, MTsN Ciparay. :')
Selamat Datang di Sapan, Majalaya, kabupaten Bandung. Jangkis!

Langit Teduh di Sapan, Majalaya, kabupaten Bandung.

Jangkis, mau ke Bandung? Jakarta? Garut? atau Tasikmalaya?
Jangkis di Perlintasa Rel Kereta Api di Cicalengka
Jangkis di Pertigaan Bandung - Cicalengka - Sumedang
Jangkis di Rancaekek, kabupaten Bandung.
Jembatan Al-Ma'soem, Rancaekek, kabupaten Bandung.
Pasar Sehat Cileunyi, kota Bandung.
Selamat Datang di Kota Bandung, Jangkis.
Selamat Datang (Lagi) di kota Bandung. :D
Entahlah Apa Yang Ditunjuk Patung Tersebut
Jangkis vs Macan Kumbang POLRI
Jangkis & Viking Gede Bage
Ujicoba Rel Kereta Api Gede Bage
Itulah bukti otentikku #BikeToCicalengka hari ini, jujur sangat mengasyikan, walaupun dalam perjalanan pulang panasnya cuaca kota Bandung semakin menghitamkan kulitku yang sudah kusam. :')


"Mantap, berapa jauh jaraknya sekarang, bos?" Kalau dihitung-hitung lebih dari 50 km jarak yang aku tempuh bersama Jangkis hari ini. :)

Aku rasakan perjalanan kali ini lebih jauh dari perjalananku sebelumnya, bahkan ibuku sampai kaget melihat foto-fotoku. Jujur, di tengah-tengah perjalanan perasaan untuk memutar balik sepeda selalu terbesit dalam pikirku.

Sedari awal aku sudah sadar bahwa jaraknya memanglah jauh, tetapi kesadaranku memang merayu keberanian dan kenekatanku. :D

"Elu emang gila, bro." Gue bukan gila, hanya gue punya kebiasaan untuk tidak puas dengan hal-hal yang sederhana. :) 

Selain itu, kenangan-kenangan yang beraneka rasa hadir dalam benakku selama perjalanan #BikeToCicalengka bersama Jangkis. Bagaimana rasanya cinta monyet, memahami arti persahabatan, dan menatap kehidupan luas pernah aku rasakan ketika aku menempuh sekolah menengah pertama di MTsN Ciparay. :')

Aku kangen sahabat-sahabat pria SMPku: Halilintar, Anwar, Ryan, Fauzan, Ahmad, Saepudin, Ipan, dan kawan-kawan lain yang memiliki kisah-kisah menarik dalam catatan hidupku.

Aku juga kangen sahabat-sahabat wanita SMPku: Lia, Suci, Siti, Santi, Neng Siska, dan kawan-kawan lain. Maaf kalau dulu aku sempat memacari beberapa orang di antara kalian, semoga kalian bahagia dengan setiap suami kalian sekarang. :D #eh

"Kenangan adalah sumber motivasi untuk lebih sukses di masa depan, bung!" Betul, kenangan sangat berperan vital dalam kehidupan manusia. Manusia tanpa kenangan, bagaikan sarjana muda yang susah mencari kerja, tak berguna ijazahmu... (Sambil nyanyi lagu Sarjana Muda dari Iwan Fals). :v

Sebenarnya masih banyak yang mau aku tulis di postingan ini, tetapi tenagaku sudah 20%, kopi hitam pun sudah habis 5 gelas. Saatnya aku mememenuhi titah Tuhan untuk mengistirahatkan jasadku. :)

Semoga saja besok tenaga yang prima tumbuh kembali dalam tubuhku, karena besok ada agenda hunting foto bersama Jangkis di beberapa spot khas yang ada di Baleendah, tempat tinggalku. :)

Sandra Dewa

3 komentar:

Tyas mengatakan...

Yg eksis cuma si jangkis, yg punya nggak ikut eksis nih kak? :)

Tyas mengatakan...

Yg eksis cuma si jangkis, yg punya nggak ikut eksis nih kak? :)

Jefferson L mengatakan...

hmm, bersepeda emang bisa jadi obat untuk beberapa orang. bisa buat olahraga, bisa buat diet juga tuh :)