Minggu, 20 Desember 2015

Day Diary (19 Desember 2015)

Aku memulai hari ini dengan mengucapkan bismillah, disertai dengan alunan musik dari gitar yang mengalun sendu di gendang telingaku. :D

"Pasti dengerin musik pake headset, ya?" Enggak, adik gue si Iman yang mainin gitar deket banget sama telinga gue. wkwkwk

Hari ini, kemarin sih sebenernya (karena mostingnya telat), aku datang ke acaranya Hisense yang baru launching Hisense Community pertama di Indonesia. Dan, Bandung menjadi kota yang ditunjuk sebagai tempat awal lahirnya Hisense Community, tepatnya di Bober Cafe Riau.

Warna-Warni Acara Launching Hisense Community Bandung

Jumat, 18 Desember 2015

Day Diary (18 Desember 2015)


Yeee, 18 Desember, vrooh. Apa nih yang menarik di hari ini?

"Ayahmu melahirkan, bung?" Hmm, sotoy. -_-

"Ibumu wanita?" Bukan, tapi betina. :v

Wah, kalo gak tau hal yang paling menarik di hari ini, pasti kudet dan jarang liat informasi ter-kekinian. :)

"Jadi Sandra Dewa itu termasuk makhluk yang kekinian ya, kak?" Bukan, dia adalah makhluk Tuhan yang paling seksi. :D

Jadi, tanpa banyak berkata-kata, hari ini itu hari di mana film legenda muncul kembali ke permukaan. Ayoo, siapa yang ingat dan siapa yang lupa apa nama filmnya???

"Oh, yang sering diiklanin di Global tanpa warming tipi itu, ya, kang?" Sumuhun. :)

Di akhir tahun 2015 ini Star Wars edisi ke 7 yaitu STAR WARS: The Force Awakening, yang sudah diproduksi jauh hari tayang di bioskop-bioskop seluruh kota yang ada bioskopnya di Indonesia.  Dan, dua wajah aktor Indonesia, Iko Uwais dan Yayan "Mad Dog" Ruhiyan ada di film ini lho. Yaa, walaupun sepintas dan perannya antagonis sebagai geng Kanjiklub, itu udah jadi prestasi yang membanggakan bangsa juga. :))

Yang pegang light saber itu anaknya Han Solo lho. Parahnya, Han Solo dibunuh sama dia. Hiks ..

Kamis, 17 Desember 2015

Aku dan Blogger Bicara Scoopy eSP


Blogger Bicara Scoopy eSP bersama Blogdetik

Fashion dan Blogger, bagiku adalah dua kata yang berbeda penghasilan. Keduanya juga memiliki kelebihan dan kekurangan, tetapi jika keduanya disandingkan, mereka akan saling memiliki keterikatan sebagai bentuk perkawinan antara konten dan media. :D

"Fashion, memiliki pasar yang takkan pernah mati, selama manusia masih nyaman pake baju. Tetapi jika fashion tidak sanggup mengikuti tren, maka bersiap-siaplah untuk merasakan sensasi menjadi manusia purba." 
 
"Blogger, ada kalanya akan mati, terutama kalau akunnya di-banned atau domain dan hosting-nya tidak masuk babak injury time. Tetapi blogger tidak akan ketinggalan tren, karena blogger termasuk pekerjaan yang up to date." 


Selasa, 15 Desember 2015

Day Diary (15 Desember 2015)

Horee! Sudah hari Selasa. :D

"Ada apa dengan hari Selasa, bang?" Ada larangan merokok oleh Ridwan Kamil di kota Bandung, bung. :v

Hari ini aku super duper sibuk, melakukan banyak kegiatan di dua tempat yang berbeda: di kota madya dan kabupaten Bandung.

Ngapain aja?

Pertama, pagi hari aku mulai dengan menenggak secangkir kopi hitam yang aku buat sendiri.
Kedua, aku pergi ke kampus naik motor sendirian, pas di kampus aku mengganggu anak-anak jurusan Planologi angkatan 2013 yang sedang mengerjakan tugas Prasarana Wilayah.
Ketiga, aku pulang ke rumah setelah sebelumnya tidur di kampus, lalu baca buku deh.

"Segitu? Aduh meni sibuk banget, kang."  Iya atuh, segitu mah udah termasuk sibuk. :v

Ya, mau bagaimana lagi. Ketika Anda pergi dari rumah dengan restu orangtua dan bensin di tangki motor yang terisi penuh untuk pergi ke kampus, tetapi Anda tidak bertemu dengan dosen pembimbing, lalu teman-teman Anda di BBM sudah memajang foto wisuda-nya, apa yang Anda akan lakukan? Tentu bingung, bukan?


"Makanya, buruan lulus!" Bapak? Ini bapak ya? :o *IniKagetnyaKW


"Udah diminta lulus sama ortu ya bro?" Pastinya, mereka udah pengen cepet punya cucu tuh, bray. #eh


"Cucu?" Iya, bukan susu, dan tanpa Cahyati.


"Mau diapain tuh cucunya nanti?" Dijual, buat nebus ijazah.


(Lanjutin lagi ceritanya, tadi dipotong sama makhluk astral yang mirip kamu.)

Tetapi tidak bagiku, dalam kebingunan tersebut aku memilih untuk tidur. Tidur juga berfungsi untuk menahan rasa lapar di kala tidak punya uang, lho. :v

Setelah melakukan peniduran diri, lantas saya memiliki secerca tenaga untuk mengelola media sosialnya si dia yang memberi saya uang, dan juga memosting di blog-blog yang katanya milik saya.

Salah satunya di blog penjajakata.com aku memosting tentang time boxing.
Foto hasil searching di Google pake pulsa sendiri, bukan wifi gratisan

Senin, 14 Desember 2015

Mau Paket Buku Ratusan Ribu? Yuk ikutan kuis #BUMIKU dari Penerbit Mizan


Ada yang mau paket buku dengan harga ratusan ribu? Buku-bukunya baru lagi, bukan buku-buku stock lama yang jadi karuhun di gudang-gudang penerbit. Nah, kalo mau, yuk cek info kuis #BUMIKU yang diselenggarakan oleh Penerbit Mizan.


Mau tau info lengkapnya? Cek di sini aja.

Atau di sini juga bisa lho.


Atau buka aja blog penjajakata.com, ya. ^_^

Day Diary (14 Desember 2015)

Selamat Datang Kembali, Diriku Sendiri. :)

Gila!!! Ke mana aja selama ini hambamu yang tampan ini, Tuhan? Kasihan, blog ini sudah penuh dengan ramat lancah a.k.a jaring laba-laba. Beruntunglah sesosok bidadari bernama  Diah Siregar, mengingatkan hamba terkait blog ini yang sudah lama tak di-update yang disampaikan di kolom komentar.

Yah, maklumlah mahasiswa tingkat akhir, sudah pasti sok sibuk sama skripsi.

"Apa kabar, kak? Long time no write." Wah, kabarnya selalu baik dong, walaupun dompet sudah kosong. Iya nih, long time no crazy di sini. :D


Lanjut dulu ah, 13 Februari adalah hari terakhir dari postingan terbaru di blog ini (semoga dimengerti). Dan, 14 Februari merupakan hari valentine. Walaupun aku single, bukan jomblo ya, tetapi aku tetap merayakan tanggal 14 Februari, lho. :v

"Iya, udah tau, bro. Kan ada di FB." Emang kita berteman, bray? Perasaan lu udah gue blokir deh. :d

Curcol 

Bukan untuk merayakan hari valentine, aku merayakan hari lahirku yang bertepatan dengan hari valentine 22 tahun lalu. :D *promosi

"Kenapa bisa bertepatan dengan yang katanya hari kasih sayang internasional itu, bung?" Entahlah, mungkin ortuku nyogok ke dokter supaya bisa melahirkan di hari itu. :v

Ya, karena sudah bangkotan, aku tidak merayakan ulang tahun yang ke-22 dengan penuh kemeriahan, cukup dengan mengucapkan beberapa bait doa agar Allah memberikan kemudahan bagiku yang saat itu kebingungan dengan skripsi.

"Luar biasa!!!" Biasa di luar, jon. :D

Alhamdulillah, Allah mendengar doaku dan aku pun bisa memulai skripsi beberapa waktu kemudian. :)

Sayangnya sejak saat itu, aku memilih untuk tidak merutinkan lagi menulis di blog kesayanganku ini, blog pertama yang aku buat dengan kemampuan IT rendahan dan uang jajan yang sangat terbatas jika digunakan untuk main di warnet lebih dari 2 jam. Alasannya sih pengen fokus ngerjain skripsi, tapi nyatanya malah sibuk ke sana ke mari. wkwkwk

Alhasil, sampe sekarang skripsi-ku masih mentok di metodologi. Belum bisa lanjut karena sang dosen pembimbingnya mendadak hilang kontak dan menghilang dari radar ketua jurusan. (Mungkin dia tersesat di gunung Hua Kuo).

"Wanjir, itu dosen apa kera tumpey?" Hahaha, kayaknya budha julai. :v

 ***

Baiklah, seperti postingan-postingan sebelumnya: bercerita tentang pengalaman hidupku yang aku alami hari ini, 14 Desember 2015. Hmm, cukup banyak sih hal-hal keren yang aku lakukan, tapi yang paling berkesan adalah saat aku membantu Iman, adikku yang masih SMP, mengerjakan tugas mata pelajaran TIK.

Ini Iman bukan Talkshow

"TIK itu apa, kang?" TIK itu akronim dari Tudah Ingin Kawin. :D
"--___--"

"Bukannya TIK itu Tuma Ingat Kamu, kak?" Bisa jadi, bisa jadi, kek. ;)

Dia sempat aku marahin karena memberikan penjelasan yang ambigu, dia sempat nangis juga karena mungkin sudah stuck, alhamdulillah berkat pertolongan-Nya dan pertolongan dari ibu kita-nya tugas ini pun dapat selesai beberapa saat yang lalu.

Ini Ibu Kami Bukan Ibu Budi


Tugas TIK yang dikerjakan Iman adalah tugas untuk membuat dummy buku. Yah, sebagai penikmat dan kebetulan dapet penghasilan tambahan dari buku, aku sedikitnya agak mengerti untuk membuat dummy buku seperti apa. Intinya sih, bikin pra-rupa atau prototype yang menjadi awal buku.

Dummy Tahap 1


Khalid ibn Walid, tokoh yang menjadi inspirasi Iman yang kemudian ia angkat ke dalam konsep dummy buku yang dibuatnya. Katanya sih dia suka sama jiwa kepemimpinan Khalid, pas aku tanya dia tau dari mana, eh dijawabnya biar aneh aja dong. -_-

Setelah berlelah-lelah dengan Microsoft Word dengan margin mirror-nya, bulak-balik ke warnet terdekat buat nge-print, gunting sana gunting sini, juga ngemil-ngemil secukupnya, akhirnya si dummy pun selesai. Cuma 15 halaman aja kok, gak tebel-tebel amat. :)

Tampak Atas

Tampak Bawah



Ah, beres bikin dummy ini rasanya jadi pengen bikin penerbit indie nih. Seru aja gitu bisa ngurusin naskah mulai dari masih telor sampai jadi ayam potong, apalagi kalo ayamnya bisa jadi fried chicken, pasti makin senang deh. Hahaha ... :D

Ya segitu aja deh yang bisa aku ceritakan untuk postinganku di hari ini. Semoga esok dan seterusnya hamba bisa posting lagi di sini. Oh iya, aku juga mau cerita soal si Umbya yang sudah punya kekasih. Tapi sayangnya si Unai sudah almarhum. Hiks ... :'(


Sandra Dewa