Minggu, 20 Desember 2015

Day Diary (19 Desember 2015)

Aku memulai hari ini dengan mengucapkan bismillah, disertai dengan alunan musik dari gitar yang mengalun sendu di gendang telingaku. :D

"Pasti dengerin musik pake headset, ya?" Enggak, adik gue si Iman yang mainin gitar deket banget sama telinga gue. wkwkwk

Hari ini, kemarin sih sebenernya (karena mostingnya telat), aku datang ke acaranya Hisense yang baru launching Hisense Community pertama di Indonesia. Dan, Bandung menjadi kota yang ditunjuk sebagai tempat awal lahirnya Hisense Community, tepatnya di Bober Cafe Riau.

Warna-Warni Acara Launching Hisense Community Bandung

Jumat, 18 Desember 2015

Day Diary (18 Desember 2015)


Yeee, 18 Desember, vrooh. Apa nih yang menarik di hari ini?

"Ayahmu melahirkan, bung?" Hmm, sotoy. -_-

"Ibumu wanita?" Bukan, tapi betina. :v

Wah, kalo gak tau hal yang paling menarik di hari ini, pasti kudet dan jarang liat informasi ter-kekinian. :)

"Jadi Sandra Dewa itu termasuk makhluk yang kekinian ya, kak?" Bukan, dia adalah makhluk Tuhan yang paling seksi. :D

Jadi, tanpa banyak berkata-kata, hari ini itu hari di mana film legenda muncul kembali ke permukaan. Ayoo, siapa yang ingat dan siapa yang lupa apa nama filmnya???

"Oh, yang sering diiklanin di Global tanpa warming tipi itu, ya, kang?" Sumuhun. :)

Di akhir tahun 2015 ini Star Wars edisi ke 7 yaitu STAR WARS: The Force Awakening, yang sudah diproduksi jauh hari tayang di bioskop-bioskop seluruh kota yang ada bioskopnya di Indonesia.  Dan, dua wajah aktor Indonesia, Iko Uwais dan Yayan "Mad Dog" Ruhiyan ada di film ini lho. Yaa, walaupun sepintas dan perannya antagonis sebagai geng Kanjiklub, itu udah jadi prestasi yang membanggakan bangsa juga. :))

Yang pegang light saber itu anaknya Han Solo lho. Parahnya, Han Solo dibunuh sama dia. Hiks ..

Kamis, 17 Desember 2015

Aku dan Blogger Bicara Scoopy eSP


Blogger Bicara Scoopy eSP bersama Blogdetik

Fashion dan Blogger, bagiku adalah dua kata yang berbeda penghasilan. Keduanya juga memiliki kelebihan dan kekurangan, tetapi jika keduanya disandingkan, mereka akan saling memiliki keterikatan sebagai bentuk perkawinan antara konten dan media. :D

"Fashion, memiliki pasar yang takkan pernah mati, selama manusia masih nyaman pake baju. Tetapi jika fashion tidak sanggup mengikuti tren, maka bersiap-siaplah untuk merasakan sensasi menjadi manusia purba." 
 
"Blogger, ada kalanya akan mati, terutama kalau akunnya di-banned atau domain dan hosting-nya tidak masuk babak injury time. Tetapi blogger tidak akan ketinggalan tren, karena blogger termasuk pekerjaan yang up to date." 


Selasa, 15 Desember 2015

Day Diary (15 Desember 2015)

Horee! Sudah hari Selasa. :D

"Ada apa dengan hari Selasa, bang?" Ada larangan merokok oleh Ridwan Kamil di kota Bandung, bung. :v

Hari ini aku super duper sibuk, melakukan banyak kegiatan di dua tempat yang berbeda: di kota madya dan kabupaten Bandung.

Ngapain aja?

Pertama, pagi hari aku mulai dengan menenggak secangkir kopi hitam yang aku buat sendiri.
Kedua, aku pergi ke kampus naik motor sendirian, pas di kampus aku mengganggu anak-anak jurusan Planologi angkatan 2013 yang sedang mengerjakan tugas Prasarana Wilayah.
Ketiga, aku pulang ke rumah setelah sebelumnya tidur di kampus, lalu baca buku deh.

"Segitu? Aduh meni sibuk banget, kang."  Iya atuh, segitu mah udah termasuk sibuk. :v

Ya, mau bagaimana lagi. Ketika Anda pergi dari rumah dengan restu orangtua dan bensin di tangki motor yang terisi penuh untuk pergi ke kampus, tetapi Anda tidak bertemu dengan dosen pembimbing, lalu teman-teman Anda di BBM sudah memajang foto wisuda-nya, apa yang Anda akan lakukan? Tentu bingung, bukan?


"Makanya, buruan lulus!" Bapak? Ini bapak ya? :o *IniKagetnyaKW


"Udah diminta lulus sama ortu ya bro?" Pastinya, mereka udah pengen cepet punya cucu tuh, bray. #eh


"Cucu?" Iya, bukan susu, dan tanpa Cahyati.


"Mau diapain tuh cucunya nanti?" Dijual, buat nebus ijazah.


(Lanjutin lagi ceritanya, tadi dipotong sama makhluk astral yang mirip kamu.)

Tetapi tidak bagiku, dalam kebingunan tersebut aku memilih untuk tidur. Tidur juga berfungsi untuk menahan rasa lapar di kala tidak punya uang, lho. :v

Setelah melakukan peniduran diri, lantas saya memiliki secerca tenaga untuk mengelola media sosialnya si dia yang memberi saya uang, dan juga memosting di blog-blog yang katanya milik saya.

Salah satunya di blog penjajakata.com aku memosting tentang time boxing.
Foto hasil searching di Google pake pulsa sendiri, bukan wifi gratisan

Senin, 14 Desember 2015

Mau Paket Buku Ratusan Ribu? Yuk ikutan kuis #BUMIKU dari Penerbit Mizan


Ada yang mau paket buku dengan harga ratusan ribu? Buku-bukunya baru lagi, bukan buku-buku stock lama yang jadi karuhun di gudang-gudang penerbit. Nah, kalo mau, yuk cek info kuis #BUMIKU yang diselenggarakan oleh Penerbit Mizan.


Mau tau info lengkapnya? Cek di sini aja.

Atau di sini juga bisa lho.


Atau buka aja blog penjajakata.com, ya. ^_^

Day Diary (14 Desember 2015)

Selamat Datang Kembali, Diriku Sendiri. :)

Gila!!! Ke mana aja selama ini hambamu yang tampan ini, Tuhan? Kasihan, blog ini sudah penuh dengan ramat lancah a.k.a jaring laba-laba. Beruntunglah sesosok bidadari bernama  Diah Siregar, mengingatkan hamba terkait blog ini yang sudah lama tak di-update yang disampaikan di kolom komentar.

Yah, maklumlah mahasiswa tingkat akhir, sudah pasti sok sibuk sama skripsi.

"Apa kabar, kak? Long time no write." Wah, kabarnya selalu baik dong, walaupun dompet sudah kosong. Iya nih, long time no crazy di sini. :D


Lanjut dulu ah, 13 Februari adalah hari terakhir dari postingan terbaru di blog ini (semoga dimengerti). Dan, 14 Februari merupakan hari valentine. Walaupun aku single, bukan jomblo ya, tetapi aku tetap merayakan tanggal 14 Februari, lho. :v

"Iya, udah tau, bro. Kan ada di FB." Emang kita berteman, bray? Perasaan lu udah gue blokir deh. :d

Curcol 

Bukan untuk merayakan hari valentine, aku merayakan hari lahirku yang bertepatan dengan hari valentine 22 tahun lalu. :D *promosi

"Kenapa bisa bertepatan dengan yang katanya hari kasih sayang internasional itu, bung?" Entahlah, mungkin ortuku nyogok ke dokter supaya bisa melahirkan di hari itu. :v

Ya, karena sudah bangkotan, aku tidak merayakan ulang tahun yang ke-22 dengan penuh kemeriahan, cukup dengan mengucapkan beberapa bait doa agar Allah memberikan kemudahan bagiku yang saat itu kebingungan dengan skripsi.

"Luar biasa!!!" Biasa di luar, jon. :D

Alhamdulillah, Allah mendengar doaku dan aku pun bisa memulai skripsi beberapa waktu kemudian. :)

Sayangnya sejak saat itu, aku memilih untuk tidak merutinkan lagi menulis di blog kesayanganku ini, blog pertama yang aku buat dengan kemampuan IT rendahan dan uang jajan yang sangat terbatas jika digunakan untuk main di warnet lebih dari 2 jam. Alasannya sih pengen fokus ngerjain skripsi, tapi nyatanya malah sibuk ke sana ke mari. wkwkwk

Alhasil, sampe sekarang skripsi-ku masih mentok di metodologi. Belum bisa lanjut karena sang dosen pembimbingnya mendadak hilang kontak dan menghilang dari radar ketua jurusan. (Mungkin dia tersesat di gunung Hua Kuo).

"Wanjir, itu dosen apa kera tumpey?" Hahaha, kayaknya budha julai. :v

 ***

Baiklah, seperti postingan-postingan sebelumnya: bercerita tentang pengalaman hidupku yang aku alami hari ini, 14 Desember 2015. Hmm, cukup banyak sih hal-hal keren yang aku lakukan, tapi yang paling berkesan adalah saat aku membantu Iman, adikku yang masih SMP, mengerjakan tugas mata pelajaran TIK.

Ini Iman bukan Talkshow

"TIK itu apa, kang?" TIK itu akronim dari Tudah Ingin Kawin. :D
"--___--"

"Bukannya TIK itu Tuma Ingat Kamu, kak?" Bisa jadi, bisa jadi, kek. ;)

Dia sempat aku marahin karena memberikan penjelasan yang ambigu, dia sempat nangis juga karena mungkin sudah stuck, alhamdulillah berkat pertolongan-Nya dan pertolongan dari ibu kita-nya tugas ini pun dapat selesai beberapa saat yang lalu.

Ini Ibu Kami Bukan Ibu Budi


Tugas TIK yang dikerjakan Iman adalah tugas untuk membuat dummy buku. Yah, sebagai penikmat dan kebetulan dapet penghasilan tambahan dari buku, aku sedikitnya agak mengerti untuk membuat dummy buku seperti apa. Intinya sih, bikin pra-rupa atau prototype yang menjadi awal buku.

Dummy Tahap 1


Khalid ibn Walid, tokoh yang menjadi inspirasi Iman yang kemudian ia angkat ke dalam konsep dummy buku yang dibuatnya. Katanya sih dia suka sama jiwa kepemimpinan Khalid, pas aku tanya dia tau dari mana, eh dijawabnya biar aneh aja dong. -_-

Setelah berlelah-lelah dengan Microsoft Word dengan margin mirror-nya, bulak-balik ke warnet terdekat buat nge-print, gunting sana gunting sini, juga ngemil-ngemil secukupnya, akhirnya si dummy pun selesai. Cuma 15 halaman aja kok, gak tebel-tebel amat. :)

Tampak Atas

Tampak Bawah



Ah, beres bikin dummy ini rasanya jadi pengen bikin penerbit indie nih. Seru aja gitu bisa ngurusin naskah mulai dari masih telor sampai jadi ayam potong, apalagi kalo ayamnya bisa jadi fried chicken, pasti makin senang deh. Hahaha ... :D

Ya segitu aja deh yang bisa aku ceritakan untuk postinganku di hari ini. Semoga esok dan seterusnya hamba bisa posting lagi di sini. Oh iya, aku juga mau cerita soal si Umbya yang sudah punya kekasih. Tapi sayangnya si Unai sudah almarhum. Hiks ... :'(


Sandra Dewa

Jumat, 13 Februari 2015

Day Diary (13 Februari 2015)

Sudah lama aku tidak menulis day diaryku, bukan karena malas, melainkan tidak ada hal yang menarik untuk aku tulis. :)

Alhamdulillah, hari ini banyak hal-hal menarik yang aku lihat dan rasakan. :D

"Asyik, bagi-bagi ceritanya dong, Kak." Oke siap, Kek. :D

Aku mengawali hari dengan bangun agak terlambat, kuliah jam 07.30 wib tetapi aku bangun jam 06.30 wib karena terlalu lelah semalam suntuk bersama Imigo, teman wanitaku yang hantu itu. ;)

Sial, ternyata hari ini aku tidak diizinkan untuk kuliah. Baru aku sadari rumahku sedang diserang ulat bulu mini, beberapa di antaranya bermain-main di handukku yang sedang dijemur.

Berhubung kurang teliti, akhirnya aku harus menderita gatal-gatal yang teramat sangat sampai datangnya waktu sholat jumat. :')

"Aduh kasian banget." Iya, kasian yah. :')

"Itu tandanya Anda mendapatkan karma karena tidak suka cewek berbulu." Siapa juga yang suka cewek berbulu. -___-

Tetapi, kebahagiaan datang bertubi-tubi setelah sholat jumat. :))

Pertama, aku mendapatkan uang untuk membeli tiket seminar bisnis online yang diselenggarakan esok hari, dari tempatku bekerja sebagai publisis, Penerbit Mizan. Saatnya bilang: Alhamdulillah. :)

Tiket Acara Seminar Bisnis Online


Kedua, aku dikirim tambahan tiga buku baru untuk dibaca dan dipublish dari Penerbit Mizan. Makin kenyang baca buku, buku baru lagi. :))  

Buku-Buku Baru. :D


Ketiga, aku diundang di acara Forum Pembaca Kompas sebagai penulis muda. Aku sangat menikmati acara ini dengan aktif bertanya perihal rubrik Kompas kampus, salah satu rubrik di koran Kompas yang pernah memuat tiga artikelku. :)

Yang Baju Hijau, Itu Gue. :v

Yang Rambut Gondrong, Itu Gue. :v

Beberapa kali namaku disebut oleh para panelis, terutama karena aku mengomentari tentang rubrik Kompas kampus yang selalu menitik-beratkan tulisan mengenai liputan kegiatan, bukan opini mahasiswa.

Juga mengenai kurang interaktifnya penggunaan media sosial oleh Kompas kampus. Padahal kalau diberdayakan dengan lebih baik, Kompas kampus dapat menjadi sebuah trigger penggunaan media sosial untuk keperluan intelektualitas di kalangan mahasiswa.

"Widih, sadap lu!!" Gue mewakili aspirasi anak-anak pers kampus se-Jawa barat loh. :v 

Selain itu aku juga sangat bangga karena berkesempatan berada satu meja bersama penulis opini di koran Kompas dari tahun 1966, bapak Bambang Widjoyanto. Serta salah seorang editor opini senior di koran Kompas, bapak Salomo. 

Momen tak terduga ini menjadi sebuah prestise tersendiri bagiku, apalagi ketika para senior di dunia opini ini ingat namaku serta kegemaranku menulis. Ah, rasanya bahagia, bahkan sampai lupa kalau aku ini masih jomblo menjelang valentine. Hahaha :D

Bapak Salomo (Kiri) dan Bapak Bambang Widjoyanto

Sebenarnya ada satu orang bule juga yang berstatus sebagai guru besar di ITB, tetapi aku lupa membingkai wajahnya di dalam foto dan lupa siapa namanya. :v

"Mereka engga takut semeja sama ente? Hahaha" Engga, mereka cuman jijik aja sama ane. -____-"

Namun, hal yang paling membuatku kagum adalah nomorku pada daftar penulis adalah nomor 22, nomor yang spesial. :)



"Kenapa bisa menjadi nomor spesial, bro?" Ada aja. :)

"Nomor kolor ya, gan?" Buset dah. :v

Ada apa gerangan dengan nomor 22? Temukan jawabannya esok hari pada hari valentine yang bukan hanya valentine bagiku. :D

Sandra Dewa

Jumat, 06 Februari 2015

Day Diary (6 Februari 2015)

Alhamdulillah, akhirnya malam ini bisa melepaskan diri sejenak dari belenggu yang menggangguku untuk memosting diary di blog: kuliah. :)

Aku mulai menyusun hari jumat yang penuh berkah ini dengan kuliah medan elektromagnetik di pagi hari, nampaknya mata pelajaran ini semakin mudah aku cerna. Semoga saja aku dapat lulus dengan nilai sempurna. Aamiin. :D

"Medan elektromagnetik itu mata pelajaran seperti apa, Kak?" Itu mata pelajaran yang membahas mengenai 

Siang harinya aku berkunjung ke kantor Penerbit Mizan untuk melakukan tugasku menjadi seorang publisis. Berhubung hari ini ada agenda acara "Gathering Pegiat Sosial Media" bersama Penerbti Mizan, aku ditugaskan untuk menjadi sosok dibalik tugas publikasi & dokumentasi acara.

Aku menjalankan tugas tersebut dengan hati riang gembira, walaupun perut lapar karena belum makan nasi. :')

Sebuah kamera DSLR terkalung di leherku sebagai "senjata"ku saat bertugas


Day Diary (5 Januari 2015)

Tibalah kuliah sang dosen yang memarahiku yang sempat disinggung di postingan sebelumnya. Percaya atau tidak, dosen itu penggemar komedi.

"Lah, masa penggemar komedi suka marah-marah?" Iya, memang aneh. -_-

Tapi komedinya bukan sembarang komedi, bahan komedi baginya adalah para mahasiswa yang sulit lulus beberapa mata kuliah yang dianggap selalu menyulitkan mahasiswa. -_-"

"Tertawa di atas penderitaan mahasiswa, bung. Kurang ajar!" Betul, bang. :')

Ah, aku tidak bisa menjelaskan lebih detail, karena aku sudah muak untuk mengingatnya. :D

"Widih, hanya mengingatnya saja Anda muak?" Betul, inilah arti dari totalitas. ;)

Sandra Dewa




Day Diary (4 Februari 2015)

Edisi Telat Posting:

Berhubung mulai sibuk di dunia perkuliahan, aku baru bisa memostingkan Day Diary-ku di malam sabtu. Namun, sayangnya aku sudah lupa kejadian apa saja yang telah aku lalui di hari rabu. -_-"

Oh, aku ingat! Hari rabu adalah hari di mana aku dimarahi oleh dosen pertama dan terakhir yang akan aku ambil mata kuliahnya. :D

"Memang kenapa, Kak?" Aku dimarahi tanpa ada alasan yang jelas. :')

Padahal aku hanya berniat untuk bertanya kepada beliau, supaya tidak sesat di jalan. :v

"Mungkin ente banyak dosa." Iya, sepertinya. :')

Entahlah, hari ini aku merasa menjadi mahasiswa paling merana, belum memulai kuliah sudah di larang kuliah gara-gara bertanya. :'(

"Hah? Elu di larang kuliah?" Iya, gila banget coba gue bikin cerita. :v

Ya, pokonya di hari ini aku dimarahi oleh dosen, titik.

Sandra Dewa

Day Diary (3 Februari 2015)

Alhamdulillah, Allah masih mengizinkanku menikmati hasil keringatku bercumbu di dunia maya. Setelah menabungkan hampir sebagian besar gajiku, aku sisihkan sisa gaji dan uang bonusku untuk memanjakan perut. :)


"Weis, makan-makan, bro?" Ya, seperti itulah, berbagi berkah ketika gajian melanda. :D

Secangkir Kopi  Sanger Toblerone, Kopi Sanger Avocado, Kopi Sanger Oreo, serta Roti Bakar Manis Tiga Rasa dan Martabak Telur Spesial Komplit aku nikmati bersama anggota tiga serangkai, Dinda & Dodo. 

Kopi  Sanger Toblerone, Kopi Sanger Avocado, & Kopi Sanger Oreo

Roti manis tiga rasa mode ririuangan dan martabak telur spesial menjadi rekan dari tiga minuman yang kami santap. :)



Sop Konro Iga Bakar yang aku nikmati bersama ibu dan adikku, dan ayah yang menikmati sisanya sepulang kerja. Berhubung kami sedang lapar, jadi tak sempat aku dokumentasikan. :)


Sandra Dewa, #TelatPosting.

Senin, 02 Februari 2015

Day Diary (2 Januari 2015)

Empat piring porsi makanan dengan menu yang berbeda-beda aku konsumsi hari ini:

Pertama  : Nasi + Telur Dadar Balado + Sambal Goreng Kentang.

Kedua     : Nasi + Gudeg

Ketiga     : Nasi + Gudeg + Krupuk

Keempat : Nasi + Jengkol Balado + Krupuk

"Porsi awal bulan memang berbeda, bung." Iya betul, bang. :D

"Makan di warteg, Kak?" Bukan, di rumah. :)

Beginilah kalau intensitas kehadiranku di rumah lebih sering daripada berkegiatan di kampus, godaan untuk makan terus-menerus tidak dapat terelakan. Selain makan, sudah tentu ngopi tidak akan terlewatkan. :D 

"Program perbaikan gizi, bos?" Yah, bisa dibilang begitu lah walaupun porsi dan menu makannya tak aku perhatikan. :v

"Mana fotonya dong, bro?" Lupa untuk narsis. -____-

Dan, ternyata efeknya aku mulai rasakan malam ini, mataku terasa sangat-sangat berat. Alhasil, aku tidur saja. :)

Sandra Dewa

Minggu, 01 Februari 2015

Day Diary (1 Februari 2015)

Alhamdulillah, aku masih bisa menikmati kebebasan untuk bernafas di hari pertama di bulan Februari 2015. Di bulan yang baru, sudah tentu semangat pun harus baru. Ada beberapa hal baru yang aku lakukan di awal bulan februari, salah satunya aku mulai memostingkan artikel-artikel mengenai dunia kesehatan di blog pertamaku, Penjaja Kata.

Alasannya tidak muluk-muluk, hanya ingin berbagi informasi dari buku yang aku sudah baca. Tidak ada niat untuk meningkatkan traffic visitor ke blogku, tidak ada niat untuk menjadi healty bloggers, niatku hanyalah ingin berbagi informasi. :)

Ya, beberapa waktu ini aku tengah asyik membaca buku #RevolusiMakan karya Dr. Hiromi Shinya yang diterbitkan oleh Penerbit Mizan.



"Bagaimana kalau kondisinya traffic visitor di blogmu meningkat, bung?" Maka itulah hadiah, bang. :)

"Semoga ente tetap istiqomah untuk memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat." Aamiin. :D

Postingan baru yang aku tulis hari ini adalah Enzim-Enzim Utama Bagi Kehidupan. (Buka aja, engga sakit kok. :D)

Satu lagi postingan mengenai pendidikan non-formal, yaitu mengenai Revitalisasi Suling Sakti Melalui Komik Nusantaranger.

"Emang apa yang salah dengan suling sakti, Gan?" Coba, apa yang kamu tahu mengenai suling sakti?

"Goyang..." Stop, salah! Baca aja deh postingan di atas. :D

"Jangkis, Unai & Umbya 'Sobat Jomblo Beda Jenis', Mbok Jamu, apa kabar, Kak?" Alhamdulillah, baik. :)

"Kok jarang diberitakan?" Soalnya ini blog diary, bukan blog infotainment. Mereka juga bukan entertainer di dunia maya, mereka hanyalah entertainer di dunia Sandra. :)

"Eh, elu bilang mau nambah sobat jomblo beda jenis, udah belum?" Belum, 'keknya sekarang dah, gue pengen beli ikan arwana. :D

"Arwana?" Yoi, gue ngebet banget dari dulu sama arwana merah, kali aja ada yang jual murah. :D

"Harga arwana merah di pasaran masih tinggi, bos." Iya, tapi siapa tahu ada yang khilaf, jadi tak jual murah. Hehehe

Akhir kata, aku sudah tidak bisa berkata-kata lagi. 

Sandra Dewa

Day Diary (31 Januari 2015)

Alhamdulillah, beberapa detik yang lalu bulan Januari 2015 sudah berakhir. Selamat datang bulan Februari, bulan yang sangat aku tunggu-tunggu. :D

"Menunggu apa, Kak?" Ada aja. :)

"Elu nungguin apa di bulan Februari, bro?" Ada aja. :D

"Ane tahu!" Ane tempe lah. :v

"Wah, apa nih yang spesialnya, bos? Cerita-cerita dong. :D" Martabak. :v

Apapun alasannya, hari ini aku sudah membuat dua postingan di blog pertamaku, Penjaja Kata.

Postingan pertama mengenai Jenis dan Sumber Zat-Zat Fitokimia(Klik aja, Engga sakit kok. :v) 

Postingan kedua mengenai Enzim Sebagai Perantara Nyawa Manusia(Klik aja, Engga sakit kok. :v)

Hari-hari akhir di bulan Januari, postingan Day Diary-ku semakin geje yah? Ah, biarlah, orang-orang biasanya lebih suka yang geje-geje. :v

"Akronim dari engga jelas, bukan geje tapi GAJE, bung." Oh, betul juga dirimu, bang. Tapi apa daya, tren lingusistik di Indonesia memang geje. :D


Aduh, aku tidak boleh begadang terlalu lama, besok aku pindah shift pagi. Jadi, harus stand by di depan Tweetdeck dan Hootsuite sebelum jam 8 pagi. :D

Sandra Dewa


Jumat, 30 Januari 2015

Day Diary (30 Januari 2015)

Beberapa hari ini kesibukanku di dunia nyata merenggut kenikmatanku melakukan aktifitas blogging. Sudah dua hari ini, dua buah postinganku tidak terlalu bagus, hanya sebagai tempat memajang foto-foto dokumentasi acara.

"Mungkin kamu lelah, bung." Iya, mungkin aku lelah. :')

Mungkin aku sedang merasakan semangatku untuk menulis postingan Day Diary di blog mulai sedikit terganggu, apalagi semenjak proses perkuliahan sudah berlangsung. Alhasil, blog masuk ke daftar cadangan perhatianku. :'(

Hari ini berlangsung monoton: Bangun pagi, kuliah, pulang ke rumah, tidur, kerja. Sehingga tak ada hal yang menarik yang bisa aku tuliskan. 

"Ayo, tunjukan kembali semangatmu, Kak." Iya, aku masih mencari suplai energi baru, Kek. :)

Barangkali, besok aku harus bersepeda kembali agar mendapatkan lebih banyak bahan untuk ditulis. Aha! Betul, aku besok akan bersepeda. Entah ke mana tujuannya, tetapi yang paling penting akan mengunjungi tempat yang baru. :)

Selain itu, besok aku juga akan mengerjakan laporan kerja praktekku yang sudah satu tahun terbengkalai. Semangat!!!

Sandra Dewa

Day Diary (29 Januari 2015)

Alhamdulillah, hanya satu kata yang terkecap dalam postingan hari ini, untuk apa? Untuk foto-foto di bawah. :)

Meja Registrasi Peserta Acara

Pembukaan Acara Oleh Mang Jamal

Peserta Acara Talkshow Entrepreneur & Beauty Class


Foto-foto di atas adalah beberapa momen saat acara Marina Beauty Roadshow "One Minute to Glow", acaranya sukses walaupun tidak memenuhi target peserta yang ingin dicapai. Tetapi, hal yang paling penting adalah acara dapat terselenggarakan dengan baik. :)

Berhubung sudah larut malam dan besok aku kuliah pagi, jadi postinganku hari ini agak statis. Maaf, kawan-kawan. :D

Sandra Dewa

Kamis, 29 Januari 2015

Day Diary (28 Januari 2015)

Stage Marina Beauty Roadshow Itenas

Alhamdulillah, persiapan acara Marina Beauty Roadshow "One Minute to Beatuy" telah selesai. Peluh keringat, lelah langkah, akan tergantikan dengan kesuksesan acaranya esok hari. aamiin. :D

Acara ini diperuntukan bagi wanita. Dalam acara ini akan ada talkshow entrepreneurshipbeauty class, serta acara-acara hiburan lainnya yang tak kalah seru untuk dinikmati para kaum hawa. :)

"Pria tak boleh, bung?" Boleh saja, asalkan datang sebagai hijabers saja besok. :v

Bagi yang berminat untuk ikutan, dapat melihat informasi lebih lengkap di akun Instagram @sandradewa_. ;) 

(Postingannya bersambung untuk diedit, postingannya belum beres, aku terlalu lelah untuk memandangi layar laptop. :D)

Crew Event Organizer Sahabat Marina "Cantik, Cantik, Cantik"

Dodo & Hadi Sedang Memperbincangkan "Mainan Anak"

Beni, Ketua ICR (Penerusku)

Beni (Kiri) Dodo (Kanan)

Gun & Rakha Tengah Melakukan Pendataan

Prosesi Makan Bersama, disponsori oleh Marina & Mas Ato Fried Rice

Teh Dinda Lagi SMS Peserta Acara

Kami Sudah Lelah

Selasa, 27 Januari 2015

Day Diary (27 Januari 2015)

Selasa terakhir di bulan Januari, tidak ada yang menarik hari ini selain lagu-lagu The Tielman Brothers yang rutin mengalun dari speaker laptopku. :D


"Dikau suka The Tielman Brothers, bung?" Tentu, sahaya sangat menyukai karya-karya mereka, bang. Baik karya mereka dari seni musik yang sarat akan arti dalam setiap lantunan nada dan untaian liriknya, maupun dari seni pertunjukannya yang kreatif dan gokil. :)



Hari selasa berjalan seperti biasa: Bangun tidur, mandi, pergi ke kantor Penerbit Mizan, makan, lantas bersenggama bersama TweetDeck dan Hootsuite. Kuliah? Ah, selasa hari libur kuliah di jurusanku, tetapi hari sabtu aku tak pernah libur. :'(

"Hari sabtu kuliah, bro?" Iya, kenapa?

"Hebat, semakin lama waktu kuliah, pasti hasilnya akan semakin baik. Oh iya, apa dampak yang sudah terasa setelah kuliah juga di hari sabtu?" Kuliah semakin malas, karena waktu kuliah dibuat terlalu semena-mena. wkwkwkw

Pegawai negeri juga yang kerjanya tak seberapa dan kinerjanya tak seberapa, tetapi gajinya luar biasa dan diberikan jatah liburan yang dapat membuat terlena.

"Itu karena kerja yang menggunakan otak lebih besar penghasilannya daripada kerja yang menggunakan otot." Memang, tapi orang yang kerja menggunakan otak lebih sering lupa diri, karena jarak otak ke hati lebih jauh daripada jarak otot ke hati. :)

Ah, sudahlah, terlalu banyak mengkritik tidak baik bagi kesehatan. :v

"Iya gitu, Kak?" Iya, karena para kritikus kerjanya duduk-duduk aja, justru yang dikritik yang lebih gerak. :D

"Hahaha... ada-ada aja, bos. :D" Hahaha... Aku memang ada, tetapi dia tak ada. :')

"Dia siapa?" Dia adalah tanaman jiwaku. :)

"Bunga jiwa bukan tanaman jiwa, bro. :)" Aku adalah tanah humus yang sudah digemburkan, membutuhkan tanaman agar terlihat hidup. Bunga hanyalah pertanda, bahwa kehidupan kami sedang berlangsung dengan baik, pabila bunganya menguncup, berarti hidup kami belum baik. :)

Aku menjadi sosok puitis setelah sosokmu hadir dalam kehidupanku, tulang rusukku. :) 

Ah, sudahlah, kisah di atas mungkin hanya kisah fiktif belaka.

Berhubung besok kuliah pagi, pagi sekali, bersama dosen yang paling disegani, jadi aku akan tidur lebih dini hari ini. ;)

Sandra Dewa


Senin, 26 Januari 2015

Day Diary (26 Januari 2015)

Alhamdulillah, hasil semesterku buruk, beberapa mata kuliahku tidak lulus. Walaupun membuat proses studi es satu yang aku perjuangkan akan lebih lama (lagi), tetapi tak apa lah, karena aku tahu semua ini adalah skenario Tuhan, skenario paling sempurna, skenario yang akan indah pada waktunya. :')

"Mana foto nilai-nilainya, Kak?" Tidak ada, masa lalu yang kelam tak patut diabadikan dalam citra, cukup dibakar agar menjadi bara bagi api semangat. :D

"Skenario Tuhan memang indah, bung. Tak dapat diterka oleh manusia, cukup tunggu kejutan luar biasa dari Tuhan, kelak." Betul, sangat setuju, bang. Manusia hanya dapat berusaha, sisanya biarkan Tuhan yang bertindak dan berkehendak. :)

Sangat banyak sekali manusia-manusia yang bertanya kepadaku "Kapan lulus kuliah?", padahal aku baru kuliah beberapa tahun saja, baru menginjak angka lima kalau tak salah. :v

"Elu harus semangat, bro!" Gue masih semangat, semangat untuk tidak kuliah, lantas mencari ilmu pengetahuan serta pengalaman baru, Mblo. :D

"Yailah, bukannya sedih, bos. Lah, ini, malah kayak orang seneng." Hahaha, soalnya aku sudah baca buku Ridwan Kamil, #MengubahDuniaBarengBareng. :D

Mengubah Dunia Bareng Bareng


"Wah, emang ente dapet dampak apaan sehabis baca buku kang Emil?" Ane dapat pembelajaran hidup setelah membaca buku ini. Ada pesan yang paling ane sukai yaitu:

Kita boleh miskin, tapi tidak boleh sedih

Miskin dapat bermakna luas, kurang beruntung di dunia akademik yang aku alami adalah salah satu bentuk kemiskinan, miskin keberuntungan. :D

"Jadi, miskin itu halal, Kak?" Iya, tapi belum disahkan oleh MUI dan BPOM. :D

"Miskin itu sejenis boneka, bro." Bukan, itu manekin. -____-

"Miskin itu tidak tahu malu, Gan." Tidak tahu malu???

"Iya, karena miskin adalah hilang wajah." Itu miss skin. :v


Jadi, bagi Anda yang merasa miskin: Tertawalah, tertawalah, tertawalah. wkwkwkwk :v

Tapi ingat, jangan sampai gila, karena di Indonesia tahun 2015 akan bebas dari pemasungan manusia. :D

Waduh, postingan hari ini terlalu tidak jelas. Ya sudahlah, nanti malah akunya yang gila. :v

Tetapi tak apalah, karena Indonesia dipimpin oleh pemimpin yang tidak jelas, serta menteri yang tidak jelas juga. :D *Political Effect


Sandra Dewa


Minggu, 25 Januari 2015

Day Diary (25 Januari 2015)

Baleendah diselimuti mega mendung sepanjang hari, tak berapa lama hujan pun mengguyur dengan syahdu. Selain itu angin puting beliung turut melanda beberapa tempat di Baleendah. 

Bahkan membuat sekitar kurang lebih 200 rumah porak poranda (Data BNPB), pepohonan tumbang, dan menyebabkan fenomena yang sudah tidak asing, "banjir", kembali terjadi karena debit sungai Citarum meluap.

Sungai Citarum Kembali Meluap, Baleendah, Bandung.


Rumah Rusak Diterjang Angin Puting Beliung, Baleendah, Bandung.

Pohon Rubuh Oleh Angin Puting Beliung, Baleendah, Bandung.
Banjir (Lagi) di Baleendah
Ketika cuaca seperti ini terjadi, aku tidak dapat berbuat banyak selain siap siaga di rumah. Padahal aku sudah berencana menghabiskan sisa liburanku yang tinggal hari ini saja dengan berendam air panas di salah satu mata air panas di kabupaten Bandung, Ciwalini. :')

"Siaga untuk apa, Kak?" Kalau-kalau terjadi banjir dadakan dan mengelola akun Twitter @SeputarBE untuk memberikan update informasi terkini. :)

"Dibayar engga, bos?" Dibayar oleh rasa cinta terhadap tanah air. :')

Beberapa warga di Baleendah memang luar biasa, disaat terjadi bencana masih bisa menyempatkan untuk update tweet mengenai situasi & kondisi terkini di Baleendah. Tabik untuk baraya Baleendah!

Foto-foto di atas juga aku dapatkan dari kiriman beberapa followers. 

"Emang ribet ya kalau tinggal di daerah rawan banjir, bro." Begitulah, tetapi aku nikmati saja, cobaan dari Allah tidak akan pernah melampaui batas kemampuan manusia kok. :D

"Daripada susah terus-terusan, mendingan elu pindah!" Daripada

"Ane turut berduka cita untuk baraya di Baleendah. :')" Hatur nuhun. :)

"Rumahmu bagaimana, bos?" Alhamdulillah, tidak terjadi apa-apa. Masih aman dari terpaan angin puting beliung, banjir, dan gosip miring karena status jomblo bahagia. wkwkwk

Baiklah, aku tidak bisa terlalu lama-lama bersenggama dengan blog, karena kabar banjir yang sudah meninggi mulai terdengar dari kicauan warga Baleendah yang tinggal di bantaran kali Citarum. Ini tandanya aku harus waspada, karena jarak rumahku tidak terlalu jauh dari Citarum.

Selain itu besok aku mulai masuk kuliah (lagi), pagi-pagi (lagi). Jadi harus tidur singkat dahulu. -___-"

"Semoga tidak banjir, Kak." Aamiin, terima kasih, Kek. :)

"Selamat berjuang kembali di kampus cangcut, bung!" Siap, laksanakan, Komandan. :D

Sandra Dewa

Sabtu, 24 Januari 2015

Day Diary (24 Januari 2015)

Dr. Hiromi Shinya - Revolusi Makan
Alhamdulillah, atas izin Allah Swt. dan beberapa langkah menyembuhkan diri dengan kemampuan tubuh dari buku Revolusi Makan dari Dr. Hiromi Shinya, suhu tubuhku yang kemarin naik tiba-tiba, hari ini telah kembali pada kondisi normal. :)

"Sudah sembuh, Kak?" Alhamdulillah, sudah jauh lebih baik, Kek. :D

"Wah, ko bisa cepet begitu sembuhnya cuma karena membaca buku, bos? Pasti berobat ke dukun ya? :v" Wallahualam, jujur memang aku sembuh setelah membaca buku. Wah, engga pernah terpikirkan untuk berobat ke dukun, kalau berobat ke dukun nanti akan lebih sakit, bukan hanya jasmani bahkan rohani juga. :)

Ya, setelah membaca buku revolusi makan, aku mendapatkan pemahaman baru mengenai "kenaikan suhu tubuh". Ternyata, kenaikan suhu tubuh bukan sebuah tanda-tanda akan timbulnya penyakit, tetapi sebenarnya bertujuan mengaktifkan mekanisme kekebalan tubuh yang berfungsi untuk memusnahkan virus-virus di dalam tubuh.

"Kalo kondisinya elu kena demam berdarah, gimana tuh? Awalnya ama-sama demam juga kan?" Iya, tapi kalo demam berdarah kan ada tanda-tanda lain lagi selain kenaikan suhu, salah satunya timbul bercak-bercak merah di kulit.

"Kulit elu bercak-bercak merah juga, engga?" Kalau kulit sih engga, tapi kalau hati sih... ah sudahlah. #SatniteEffect 

"Suhu tubuh naik ke kelas berapa, bro? wkwkwk" Naik ke kelas kelas kakap, Mblo. :v

"Apakah tubuhmu anti-peluru sekarang, bung? Luar biasa!" Buset, maksudnya kekebalan tubuh terhadap penyakit, bukan kekebalan tubuh yang made in Banten. -___-

Jadi, kenaikan suhu dalam tubuh adalah upaya penyembuhan suatu penyakit secara alami. Jika mengonsumsi obat penurun panas, suhu tubuh akan kembali normal, tetapi membuat daya sembuh alami tubuh tak berfungsi.

"Biasanya ane pake obat penurun panas buat motor, khususnya kalau sudah dipakai perjalanan jauh. wkwkw" Hahaha, ente bahlul. :v

"Pertamax, Gan." Premium aja, sudah turun lagi, Gan. :v

Khasiat dari membaca buku memang sangat luar biasa, selain khasiat yang telah aku rasakan, masih banyak lagi khasiat-khasiat lain yang dapat diperoleh dari kegiatan membaca buku. :)

Apakah kalian sudah gemar membaca buku dan menjadikannya aktivitas sehari-hari? Kalau belum, segeralah menjadikan kegiatan membaca buku sebagai aktivitas harianmu. Insya Allah, manfaat dan khasiatnya kentara, apabila kamu menggemarinya. :D

Sandra Dewa