Senin, 05 Januari 2015

Day Diary (5 Januari 2015)


Bekas Soal Ujian Dasar Elektronika Miliku, tadi.

Alhamdulillah, UAS mata kuliah Dasar Elektronika berjalan dengan lancar. Terlepas dari benar atau tidak jawabanya, semua soal telah aku jawab menggunakan bagian otak teknikku yang sudah hampir kadaluwarsa. 

"Terlepas dari benar atau tidak, berarti elo engga yakin jawabannya bener atau kagak?" Betul, elo cerdas. :D 

"Lah, ko gitu?" Eh, janga lupa bahwa setelah berusaha, kita harus tawakal alias menyerahkan hasilnya pada Tuhan. Aku sudah berusaha mengerjakan soal-soalnya semampuku, hasil akhirnya tinggal Tuhan yang menentukan. :)

"Engga gitu juga, keleus... -_-" "

Akan tetapi, tanpa disadari kesialan menimpaku juga hari ini. Kesialanku terjadi gara-gara gambar rangkaian dan rumus di selembar kertas A4 yang telah dilipat-lipat. Gambar rangkaian dan rumus-rumusnya dibuat oleh temanku sebagai bahan pemanasan sebelum ujian dimulai terjatuh di ruang ujian.

Entah bagaimana kronologis kejadiannya, karena aku baru tersadar ketika secarik kertas tersebut sudah berpindah posisi. Aku lupa menyimpannya di tas dan malah menyimpannya di saku jaket. -_-"

"Wah gawat kalau ketahuan pengawas ujiannya, kak." Iya, untungnya pengawas ujian dari pihak kampus tidak masuk. Jadi pengawasnya hanya dari pihak mahasiswa.

"Oh, lalu dimana letak kesialannya, kak?" Jadi pengawasnya diganti oleh dosen mata kuliah tersebut yang kebetulan mampir ke kelas, parahnya lagi kertas coretan tadi ditemukan oleh beliau terjatuh di samping mejaku dan dipegang erat-erat ditangannya yang kering keronta. hiks :'(

Bayangan-bayangan negatif serentak merundung pikiranku:

Masuk daftar hitam sang dosen...
Nilaiku tak terdefinisi, alias H...

Hasil ujianku dibakar...

Lalu dimakan sang dosen...


Tragis

Jujur, awalnya males banget untuk memosting Day Diary untuk hari ini. Apalagi Day Diary adalah sebuah tulisan kejujuran yang ditulis tanpa ada rasa keterpaksaan dan dilakukan  

Tapi sekejap aku tersadar dengan kata-kata di postingan pertama Day Diaryku bahwa: 

"Menulis akan membantu menyelesaikan masalah".

Aku tak berharap dosenku yang menemukan secarik kertas tadi dan dianggap contekan, beliau bisa membaca tulisanku dan tanpa paksaan bisa memaafkan ketidaksengajaanku tersebut.


Aku hanya berharap dapat menyelesaikan masalahku karena ketergantungan akan contekan.

"Lah, katanya kertas tadi bukan contekan? Kalau bukan contekan, mengapa ingin menyelesaikan masalah akan ketergantungan contekan?" Hmm, jujur itu sebenarnya contekan, tapi khusus untuk saat-saat mendesak. *ups :v

Akhirnya tanpa aku pahami, aku pun mendapatkan penyelesaian untuk masalahku tadi. Penyelesaiannya adalah membiasakan berbuat jujur. 

Salah satu cara bagiku untuk membiasakan berbuat jujur adalah dengan menulis Day Diary, semoga saja tulisan-tulisanku ini dapat membuatku lebih terbiasa dengan kejujuran. Bukan hanya dalam tulisan di dalam catatan blog, juga dalam tulisan di dalam catatan kehidupan, insya Allah. :) 

"Btw, apa kabar Umbya & Unai, kak? Tumben, dua hari posting mereka tidak ikut serta." Alhamdulillah mereka baik-baik saja. Jadi begini, di postingan pertama & kedua masih dalam kondisi liburan. Berhubung #KemarinSenin dan #LiburTelahUsai, jadi kami kembali beraktivitas di dunia masing-masing. :D

Sandra Dewa

Tidak ada komentar: