Selasa, 13 Januari 2015

Day Diary (12 Januari 2015)


Always With Me, Always With You, Jangkis. :))

Dalam postingan di hari sabtu kemarin, aku sempat berniat untuk sasapedahan (Bermain sepeda: Sunda). Berhubung hari minggu aku bangun kesiangan, rencanaku jalan-jalan bersama Jangkis pun baru terealisasikan hari ini. :)

"Siapakah gerangan Jangkis, bung?" Jangkis adalah nama sepeda balap tuaku, bersamanya aku bersepeda dari Baleendah menuju ke Soreang, ibukota kabupaten Bandung. Jangkis adalah akronim dari jangkung (Sunda: Tinggi) dan ipis (Sunda: Tipis). 

Jangkis adalah kendaraan pertama yang bisa aku beli menggunakan uang hasil jerih payahku berjualan pulsa saat di SMK, sudah tentu teman-teman sekelasku di SMK mengetahui bahwa aku berjualan pulsa. 

Tetapi, mereka tidak tahu bahwa hasil keuntungan pulsa yang hanya beberapa ratus rupiah saja aku tabungkan, lalu tanpa diduda dapat menjelma menyepeda menjadi Jangkis. :D

So, untuk kalian anak-anak kelas H, jurusan listrik SMKN 4 Bandung angkatan 2010, terima kasih sudah membeli pulsa kepadaku. Bagi yang tidak membeli pulsa kepadaku, tidak terima kasih. ;)

Singkat cerita, awalnya aku tidak ingin bersepeda terlalu jauh, karena aku sudah jarang sekali bersepeda dan Jangkis pun terlalu lama mendekam di gudang. Paling hanya berkeliling di seputar Baleendah, agar tidak terjadi ketegangan pada otot-otot pahaku.

Tetapi, aku sangat suka menantang diriku sendiri untuk melakukan hal-hal yang lebih. Salah satunya adalah menambah jarak tempuhku bersepeda bersama Jangkis, yaitu sampai menuju ke Soreang, ibukota kabupaten Bandung. (Alhasil, postingan ini ditulis sambil menahan rasa sakit yang mendera di seputar pahaku. Tapi ini bukanlah alasan untuk tidak menulis dan selalu update Day Diaryku. :') )  

"Emang berapa jauh dari rumahmu ke Soreang, bro?" Entahlah, aku tidak menghitung secara pasti. Kira-kira lebih dari 25 kilometer.

"Wah, lumayan jauh." Lumayan lah, apalagi track-nya mantap, Mblo. Kadang jalannya naik turun gunung, kadang melewati kemacetan di area pasar desa, dan kadang ada supir truk-truk perkebunan memacu kendaraannya secara ugal-ugalan. 

"Oh, perkampungan? :v" Lah, kabupaten di daerah mana pun memang daerah perkampungan, keleus-_-"

"Ih serem, tapi tetap safety ride kan, Kak?" Insya Allah, aku tidak lupa berdoa sebelum berangkat. :)

"Iya itu pasti, maksudnya menggunakan peralatan pengaman kan?" Kondom? Engga lah, emang mau ngapain, Kek. wkwkwk

"-_____-"

Berhubung tadi buru-buru karena terlalu bernafsu, jadi tidak terlalu safety ride. Jadi yang aku gunakan hanyalah dengan memakai baju, celana luar dan dalam, jam tangan, dan sepatu. :D

"Buset, elu engga pake helm sama masker?" Engga, gue pikir kalau engga pake helm, polisi engga bakal nilang ko kalau gue pake sepeda. Terus masker bengkoang punya ibu gue abis, jadi engga pake masker deh. Hahaha :D

Kalau pun ada, gue engga bakalan pake. Rambut gue panjang aja orang-orang udah pada terpikat, apalagi ditambah pake masker, makin dianggap cewe gue nantinya. wkwkwkwk :v

"Idih, najis. Bukan itu maksudnya, kampret. -_-" Haha, kalem aja. :v

"Pasti tidak lupa juga untuk memotret momen-momen saat di perjalanan, ada foto-fotonya kan, bos?" Ada dong, bahkan sudah diposting di akun @sandradewa_, twitter maupun instagram. Silahkan bagi yang berminat, bisa di-follow. :)

Supaya lebih mantap, aku akan postingkan lagi foto-fotonya di sini secara berurutan, sesuai dengan awal dan akhir perjalananku bersama Jangkis dalam rangka #BikeToSoreang dan #ExploreKabupatenBandung. :)

Jangkis di Tambang Batu Pasir Paros, Baleendah, kab. Bandung.


Jangkis di Alun-Alun Banjaran, kab. Bandung.

Jangkis di Taman Kota Soreang, kab. Bandung.

Selamat Datang di Ibukota Kabupaten Bandung, Jangkis. :)

Jangkis di Depan Kantor DPRD Kabupaten Bandung.
Jangkis di Perpustakaan Kabupaten Bandung.

Jangkis di Depan Gedong Budaya Sabilulungan Kabupaten Bandung.
Jangkis di Mesjid Agung Al-Fath Soreang, kab. Bandung.


Tujuan Akhir! Jangkis di Stadion Si Jalak Harupat, kabupaten Bandung.
Jangkis Jadi Kiper di Stadion Si Jalak Harupat. :)

Jangkis Jadi Saksi Bisu Kemenangan 3-1 Persib atas Felda United, kemarin. :D

Jangkis Mampir di Penjual Batagor, #BikeToHome.

Jangkis Mampir di Penjual Es Kelapa Muda, #BikeToHome.


Jangkis Meninggalkan Wilayah Kabupaten Bandung
Strawberry Raksasa di Pertigaan Soreang-Kopo-Banjaran, kabupaten Bandung.

Persimpangan Terakhir! Terima Kasih Telah Menemaniku, Jangkis. :))

Selain itu, di beberapa kesempatan aku sempat berbincang dan menebarkan senyum dengan pesepeda lainnya. Entah itu hanya bertanya arah dan tujuan, bertanya jenis sepeda, ataupun mengajak bersepeda bersama. Hampir sama kejadiannya dengan sesama pengguna motor Vespa yang selalu menegur sapa satu sama lain. :)

Hal ini membuatku menyimpulkan bahwa kegiatan bersepeda adalah salah satu kegiatan sosial yang dibutuhkan oleh manusia. Melalui kegiatan bersepeda, selain menyehatkan dirinya sendiri, juga dapat "menyehatkan" hubungan dengan orang lain sesama makhluk sosial.

Apalagi di kehidupan yang serba modern, hubungan sosial antar manusia semakin rentan mengalami "sakit". Sehingga memerlukan sebuah cara yang dapat menyehatkannya kembali, salah satunya aktivitas bersepeda. 

Itulah kisah perjalanan #BikeToSoreang dan #EksploreKabupatenBandung yang aku lakukan bersama Jangkis hari ini.  Mengingat banyaknya manfaat yang dapat aku peroleh dengan menggiatkan aktivitas bersepeda, seperti menghemat biaya dan BBM, serta membuat tubuh lebih sehat, insya Allah aku akan sering menggiatkannya. Terutama untuk bepergian di jarak-jarak yang dekat, seperti mau ke WC atau ke kamar tidur. wkwkwk :v

Tertarik untuk bersepeda? Ayo bersama-sama kita gemakan semangat untuk #BikeToLifeWell! :))

Sandra Dewa



2 komentar:

Adibriza mengatakan...

Wah asyiknya. Pulang kampung jatim mau beli sepeda aja belum keturutan karena udah musti balik ke Jogja lagi.
Jargon pesepeda yang aku ingat. "aku sehat, aku BIKE-BIKE ajah"

Unknown mengatakan...

Haha, jargonnya suedep tenan, mas. Semoga bisa segera menambatkan hati pada sepeda juga ya, dijamin engga bakal kecewa dah. :D