Senin, 19 Januari 2015

Day Diary (19 Januari 2015)

Alhamdulillah, hari ini aku menemukan kabar gembira, tepatnya saat kembali berlabuh di kampus cangcut setelah menikmati liburan singkat bersama Jangkis. Ternyata, salah satu mata kuliah paling banyak aku ulang, "Dasar Elektronika", akhirnya lulus juga. 

Nilai akhirnya memang tidak luar biasa, terutama bagi penilaian orang awam. Tetapi bagiku pribadi, aku sudah puas dengan hasil jerih payahku tersebut, jujur aku sudah berusaha tidak menyontek saat ujian mata kuliah ini. :')

Nilai UAS yang bertabur dengan nilai E. Alhamdulillah lah. :D


"Ngulang lagi lah, Kak. Sayang banget kalau dapat nilai C." Engga ah, Kek. Lebih sayang lagi kalau waktu produktifku habis di kampus, hanya untuk mengejar IPK semata. Faktanya, IPK hanyalah untaian angka di kertas selembar, hanya akan membuat bangga saat kertasnya dipandang mata saja. :D

"Widih, ternyata banyak banget yang dapet nilai E, bro?" Iya, di jurusan gue udah biasa, malahan nilai "H" dan "tak terdefinisi" sering muncul juga. Begitulah kehidupan kami, Mblo. :')

"Ah, elu ada-ada aja. Mahasiswanya aja kali yang males." Iya, emang mahasiswanya males. Tapi sumber kemalasan timbul dari berbagai faktor, salah satunya faktor dosen yang kurang menarik. Baik dari segi cara mengajar, materi yang diajarkan, atau dari aspek yang paling penting yaitu "penampilan" dan "tampang". Gue paling males kuliah kalo dosennya cemberut melulu, marah-marah melulu, tua-tua melulu, atau jelek-jelek melulu. wkwkwk :v

"Hahaha, kalau cari yang bening-bening itu artis bukan dosen, bro." Hahaha, iya juga sih. Ya, setidaknya murah senyum lah, tapi jangan sampai gila. wkwkwk 

Andaikan saja dosen dapat dipilih sesuka hati seperti model rambut di tukang potong rambut, mungkin aku juga akan lebih menikmati prosesi kuliah dengan suka hati. :))

"Emangnya dosen makanan warteg. -_-" Hahaha, dosen mah makannya di rumah makan Padang. :v

Dalam postingan Day Diary (5 Januari 2015), aku sempat menceritakan kesialanku saat UAS mata kuliah dasar elektronika. Sang dosen yang kebetulan menjadi pengawas ujian, menemukan kertas A4 selembar yang berisi coretan-coretan latihanku pra ujian. 

Namun, memang sudah menjadi hal yang lumrah bila dalam kondisi ujian, kertas sekecil apapun pasti akan dianggap kertas contekan, walaupun kertas tersebut adalah karcis parkir sekali pun. -___-"

Aku sempat menulis sebuah doa agar sang dosen membaca postinganku tersebut dan mengetahui status sebenarnya dari kertas yang terjatuh dari saku jaketku bukanlah contekan, melainkan tulisan latihan semata.

Nah, aku pun masih bertanya-tanya dalam hati: 

"Apakah dosenku membaca tulisan di postingan day diaryku tanggal 5 Januari 2015?"  

Apapun alasannya, minumnya kopi hitam. :D


Tetapi, itu saja aku pikir yang aku akan tulis dalam postingan ini, kopi hitamku sudah habis. Selain itu, aku tak ingin menodai kebahagiaanku ini dengan materi-materi lain yang biasanya keluar tanpa disengaja saat aku menulis. :D

"Apa yang biasanya keluar, bung?" Inspirasi tulisan dong, bukan yang lain, bang. :v 

Ah, pokoknya hari ini aku akan berpesta untuk merayakan kebaghagiaanku ini! :D

"Wah, mau pesta apa, bos? Ajak-ajak dong. :D" Pestanya adalah tidur di bawah jam 12 malam. :v

"Yaelah, jangan ngajak-ngajak dah, bos. Ane masih perawan tingting. wkwkwk" Siapa juga yang mau ngajak, siapa juga yang peduli ente masih perawan. -__-"


Sandra Dewa

Tidak ada komentar: